Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Sains dan Teknologi

Agar penyelenggaraan pendidikan sains dan teknologi berhasil mencapai tujuannya secara efektif, ada beberapa prinsip yang harus menjadi perhatian para pelaksana pendidikan di semua jenis dan jenjang pendidikan.

Berorientasi pada pemberdayaan peserta didik

Pendidikan merupakan upaya orang dewasa membantu peserta didik mengaktualisasikan potensi yang ada di dalam dirinya sehingga memiliki kemandirian serta menjadi manusia yang seutuhnya. Pendidikan harus mampu membuat potensi di dalam diri siswa terekspresikan dan teraktualisasikan sehingga siswa menjadi manusia yang paripurna.

Baca juga: Keterkaitan antara Sains, Teknologi, dan Peradaban

Pendidikan sains dan teknologi baik formal maupun informal memiliki peran penting dalam memberdayakan peserta didik. Pemberdayaan ini berkaitan dengan pengenalan, pemahaman, pengelolaan, pemanfaatan serta pelestarian alam.

Pendidikan sains dan teknologi seharusnya diorientasikan kepada pemberdayaan peserta didik agar memiliki kemandirian dalam menyikapi, mengelola, memanfaatkan, menjaga, dan melestarikan alam, baik untuk keberlangsungan hidupnya sendiri maupun untuk keberlangsungan semua makhluk hidup di muka bumi ini.

Berorientasi ke masa depan peserta didik dan peradaban manusia

Pendidikan diselenggarakan sesuai dengan kondisi siswa saat ini. Tapi muara dari pendidikan tersebut adalah menyiapkan peserta didik untuk hidup di masa depan.

Baca juga: Peran Pendidikan Sains dan Teknologi Bagi Kemajuan Peradaban Manusia

Pendidikan sains dan teknologi harus mampu memberikan gambaran dan prediksi akan seperti apa masa depan mereka nantinya, serta bekal apa yang harus mereka miliki untuk menghadapi masa depan seperti itu.

Peserta didik harus mampu menyikapi secara positif berbagai macam teknologi seperti internet, rekayasa genetika, nanoteknologi, robotik, maupun kecerdasan buatan. Untuk mampu berpartisipasi aktif, peserta didik pun harus dibekali dengan keterampilan dalam memanfaatkan atau bahkan mengembangkan berbagai macam teknologi canggih tersebut.

Sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik

Prinsip penyelenggaran pendidikan sains dan teknologi berikutnya adalah kesesuaiannya dengan tingkat perkembangan peserta didik. Menurut Piaget (Crain, 2007), manusia mengalami tahapan-tahapan dalam perkembangannya mulai dari bayi sampai dengan dewasa.

Penyelenggaraan pendidikan sains dan teknologi pun harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan tersebut. Penyelenggaraan pendidikan sains dan teknologi di sekolah dasar tentu saja sangat berbeda dengan penyelenggaraannya di sekolah menengah atas atau bahkan perguruan tinggi.

Sesuai dengan keunikan setiap peserta didik

Selain memiliki kesamaan dalam hal tahapan berpikir seperti yang dijelaskan oleh Piaget, peserta didik juga memiliki perbedaan-perbedaan yang membuat setiap individu menjadi unik dan khas, yang membuat satu individu berbeda dengan individu lain.

Keunikan setiap individu dapat berupa kondisi yang merupakan bawaan masing-masing individu, maupun kondisi yang dipengaruhi faktor-faktor eksternal. Keunikan-keunikan ini harus mampu diidentifikasi oleh pendidik sehingga pengalaman belajar yang diberikan kepada peserta didik sesuai dengan keunikan mereka masing-masing.

Penyelenggaraan pendidikan sains dan teknologi harus memperhatikan keunikan-keunikan setiap individu peserta didik Cara yang paling efektif untuk mengakomodir keunikan setiap peserta didik adalah dengan menggunakan berbagai macam pendekatan dan strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Diselenggarakan dalam suasana yang menyenangkan

Salah satu prinsip terpenting dari penyelenggaraan pendidikan sains dan teknologi adalah menjadikan prosesnya sebagai sesuatu yang menyenangkan dan membahagiakan bagi peserta didik. Jika suasana itu bisa diciptakan, pendidik tidak perlu meminta dua kali agar peserta didik mau belajar.

Peserta didik dengan senang hati, suka rela, dan penuh antusiasme akan belajar dengan sendirinya. Mereka akan menyukai dan mencintai proses belajar. Mereka tidak akan mudah teralihkan kepada hal-hal yang tidak bermanfaat seperti main game online secara berlebihan.

Prinsip ini sangat berkaitan erat dengan prinsip sebelumnya, yaitu kesesuaian proses pendidikan sains dan teknologi dengan karakteristik peserta didik, baik itu tahapan berpikirnya maupun keunikan mereka masing-masing. Peserta didik akan lebih mudah merasakan kebahagiaan jika mereka melakukan aktivitas yang mereka sukai, sesuai dengan tahapan penalaran dan emosi mereka, sesuai dengan batas kemampuan mereka, serta menantang pikirannya untuk berkembang.

Sesuai dengan hakikat sains dan teknologi

Pendidikan sains dan teknologi bukan hanya berupa transfer ilmu pengetahuan sains dan teknologi, melainkan juga berupa transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap sains dan teknologi secara utuh dan menyeluruh.

Baca juga: Hakikat Sains dan Teknologi

Pendidikan sains dan teknologi pada akhirnya harus mampu mendorong generasi berikutnya mengembangkan sains dan teknologi, sehingga dapat berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dalam peradaban manusia.

Untuk itu mereka harus menguasai semua aspek dari sains dan teknologi tersebut yang meliputi sikap, proses, produk, dan penerapannya. Sikap dalam sains berupa sikap ilmiah yang meliputi rasa ingin tahu, skeptis, kritis, teliti, bertanggung jawab, dan terbuka.

Proses dalam sains meliputi keterampilan proses ilmiah yaitu mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang dan melaksanakan percobaan, mengumpulkan dan mengolah data, dan menarik kesimpulan.

Produk sains meliputi fakta, konsep, prinsip, dan teori yang terdapat di dalam sains yang kesemuanya itu disebut juga sebagai pengetahuan ilmiah.

Bermuatan pengetahuan terbaru dan relevan

Sains dan teknologi yang dibelajarkan kepada peserta didik harus dipilih dan dipilah oleh guru agar tidak terlalu banyak dan tidak kuno. Sains dan teknologi berkembang dengan pesat sehingga batang tubuh pengetahuan sains dan teknologi menjadi sangat besar.

Apabila semua pengetahuan tentang sains dan teknologi diajarkan kepada peserta didik, akan sangat memberatkan mereka sekaligus dapat memakan waktu yang sangat lama. Oleh karena itu, para pendidik harus mampu memilih konsep-konsep yang esensial saja untuk dibelajarkan kepada peserta didik. Konsep yang harus diutamakan adalah konsep-konsep yang sifatnya fundamental, yaitu konsep yang tidak berubah seiring perjalanan waktu.

Selain konsep-konsep yang fundamental, para pendidik juga harus memasukkan konten terbaru berdasarkan hasil temuan-temuan baru agar peserta didik dapat mengikuti perkembangan sains dan teknologi.

Menggunakan strategi belajar berbasis teori dan hasil penelitian

Berbagai model pembelajaran telah dikembangkan untuk menfasilitasi pengalaman belajar yang sesuai dengan hakikat sains dan teknologi seperti yang diuraikan di atas. Beberapa contoh model pembelajaran tersebut diantaranya adalah pembelajaran diskoveri, pembelajaran inquiri ilmiah, dan pembelajaran berbasis proyek.

Pendidik dapat menggunakan salah satu model pembelajaran tersebut untuk melatihkan keterampilan dan sikap ilmiah kepada peserta didik. Model-model ini mengandung tahapan-tahapan metode ilmiah yang lengkap dan berurutan sehingga mampu membekali peserta didik dengan keterampilan proses ilmiah secara lengkap dan berurutan juga.

Perkembangan sains dan teknologi di bidang psikologi, pendidikan, maupun teknologi informasi dan komunikasi telah mendorong para peneliti teknologi pendidikan mengembangkan model-model pembelajaran yang baru yang dapat mengakomodir berbagai temuan terbaru. Penyelenggaraan pendidikan sains dan teknologi seharusnya mengikuti perkembangan teknologi pendidikan tersebut.

Melibatkan teknologi terbaru

Penyelenggaraan pendidikan sains dan teknologi seharusnya juga disesuaikan dengan perkembangan teknologi. Teknologi terbaru dapat dijadikan sebagai perangkat pendukung pembelajaran seperti sebagai media pembelajaran, alat bantu pembelajaran, bahkan sumber belajar.

Ada dua manfaat yang diperoleh dengan menggunakan teknologi terbaru di dalam proses pendidikan sains dan teknologi. Manfaat pertama adalah teknologi terbaru dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Manfaat kedua dari pemanfaatan teknologi terbaru adalah membiasakan peserta didik berinteraksi dengan berbagai macam teknologi terbaru sehingga mereka terbiasa mengikuti tren perkembangan sains dan teknologi yang sedang terjadi.

Saling terkait dengan pendidikan lainnya

Pendidikan sains dan teknologi tidaklah berdiri sendiri melainkan saling terkait dengan pendidikan lainnya seperti pendidikan bahasa, pendidikan matematika, pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan seni.

Di dalam menyelenggarakan pendidikan sains dan teknologi, pendidik harus mampu menunjukkan kepada peserta didik bahwa pendidikan sains dan teknologi tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan pendidikan lainnya.

Pendidik juga harus mampu menunjukkan bahwa penguasaan sains dan teknologi saja tidak akan cukup sebagai bekal dalam menjalani kehidupan. Pendidikan sains dan teknologi terkait dan saling mendukung dengan pendidikan lainnya.

Dinilai secara otentik

Untuk mengetahui bahwa proses pendidikan sains dan teknologi yang telah diselenggarakan di sekolah telah berhasil mencapai tujuan, selama proses atau di akhir proses pembelajaran perlu dilakukan kegiatan penilaian. Metode dan bentuk penilaian yang dilakukan dapat beranekaragam sesuai dengan tujuan dan kondisi pendidikan.

Seperti apa pun metode dan bentuk penilaian yang digunakan, kapan pun penilaian dilakukan, dan pada jenjang mana pun penilaian dilaksanakan, penilaian terhadap peserta didik harus bersifat otentik, yaitu menggambarkan keadaan peserta didik yang sebenarnya.

Gambaran tersebut harus utuh dan menyeluruh yang meliputi semua aspek dan komponen yang ada di dalam diri mereka. Penilaian otentik tersebut harus dilakukan dengan berbagai macam metode yang sesuai.

Penulis: Feri Noperman

Uraian lebih rinci dan lengkap dapat dibaca dalam buku Pendidikan Sains dan Teknologi

Komentar